Betapa miskin dan hina hidupku di dunia ini. Namun kemiskinan tak akan mampu membunuh jiwaku. Betapa inginnya aku mengubah hidupku jadi mulia. Tapi harus bagaimana? Haruskah aku hidup bersama angan-angan? Berilah aku petunjukmu, sebab itulah yang mampu mengubah jalan hidupku, membuat diriku seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunda. Ulurkan tanganmu untuk memberi harapan baru bagiku, dan aku akan rela mengabdi padamu seumur hidupku. Jika tak engkau sirami jiwaku dengan air surgamu, betapa sia-sia hidupku ini. Dan tak mungkin ku reguk kebahagiaan. Bagiku engkau seperti tetes embun di padang gersang yang mampu menyegarkan bunga-bunga ditaman. Benih cinta terus bersemi di jiwaku, ia akan terus membuahi hatimu, mempesonamu, dan cinta itu akan terus aku pelihara hingga akhir hidupku.
(13/03/03 19:01)